Rabu, 05 November 2008

TEH – Meredam Resiko Penyakit

Terlepas dari kontroversi karena kandungan kafeinnya, minum teh membawa banyak manfaat. Berikut ini beberapa di antaranya :

Menurunkan Berat Badan (Reducing Diet)

Air teh mengandung serat tinggi sehingga mempermudah perncernaan dan mempunyai efek diuretik (merangsang ekskresi urine) sehingga memperlancar pengeluaran cairan.
Artikel terkait : Untung rugi minum teh pelangsing; Cara Sehat Untuk Langsing

Mengurangi Resiko Kanker

Ini dikarenakan teh memiliki zat antimutagen seperti antioksidan dan flavanoid yang dapat mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker.
Artikel terkait : Bebas kanker? Sabu kuncinya

Memperlambat Proses Penuaan

Antioksidan yang kandungannya bisa memperpanjang usia sel tubuh dan memperlancar regenerasi sel sehingga dapat meningkatkan usia harapan hidup.
Artikel terkait : Awet muda dengan sari kedelai

Mengurangi Resiko Tekanan Darah Tinggi

Teh mengandung Kalium lebih banyak dibandingkan dengan Natrium (Na) sehingga dapat menjaga tekanan osmotik darah, keseimbangan asam-basa, dan kandungan zat inhibitor enzym yang menstimulasi tekanan darah.
Artikel terkait : Arteri kaku, makanlah agar-agar; Pengobatan Alternatif Tekanan Darah Tinggi

Memelihara Kesehatan Gigi Dan Mencegah Karies

Air teh mempunyai kadar fluor dan polifenol yang cukup tinggi sehingga dapat mencegah plak gigi dan mengacaukan aktivitas bakteri penyebab karies.

Mengedalikan Kadar Gula

Unsur Mangan (Mn) dari teh mempunyai peran sebagai koenzim pada metabolisme gula dalam tubuh sehingga memperlancar proses pembentukan energi dalam ATP (adenosin trifosfat).
Artikel terkait : Makanan formula untuk sakit gula

Mengobati Migrain Atau Sakit Kepala

Kandungan alkaloid dalam teh sangat berperan dalam proses pengobatan migrain atau sakit kepala.
Artikel terkait : Sakit Kepala - Cara Enak Meredakannya

Mengurangi Resiko Penyakit Jantung

Unsur serat yang dimiliki teh mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga artherosclerosis dapat dicegah. Menurut penelitian doktoral Hertog (1994), konsumsi teh yang tinggi di Jepang (lebih dari 80%) dan di Belanda (60%) membuat angka penyakit jantung koroner di kedua negara itu rendah.
Artikel terkait : Stroke & PJK, kaum hawa jangan terlena

Oleh Asep Rismunandar
Intisari edisi April 1999

Jumat, 24 Oktober 2008

SAKIT MAAG – Bisa Karena Bakteri

Sebelumnya orang tidak pernah menduga kalau penyakit maag juga bisa disebabkan oleh keberadaan bakteri yang diidentifikasi sebagai Hellicobacter pylori. Bakteri ini sering dikaitkan dengan gangguan lambung atau maag, serta ulkus (tukak) usus duabelas jari yang tak kunjung sembuh. Karenanya, gastroenterolog atau dokter ahli pencernaan belakangan banyak membicarakan makhluk renik ini.

Panjang H. pylori 2 – 3 mikron dan lebarnya 0.5 mikron. Bentuknya seperti spiral berekor diselubungi lapisan mirip rambut atau flagela. Dalam keadaan tidak aktif, makhluk ini berubah bentuk menjadi cocoid yang berlindung dalam kapsulnya. Begitu keadaan memungkinkan baginya untuk aktif, dengan gesitnya ia bergerak. Ia bersarang dan berkembang biak dalam lapisan mukus perut, dalam suasana asam tinggi.

Bakteri ini memerlukan urea (hasil akhir utama dari metabolisme protein mamalia) serta hemin (pigmen merah dalam darah) untuk berkembang biak. Ternyata hanya sel-sel jaringan mukus dalam lambung yang dapat menyimpan nutrisi esensial ini. Di situlah ia mengeluarkan enzim urease yang dapat menguraikan urea menjadi amonia dan karbon dioksida. Bakteri yang sehat mampu memproduksi enzim “by product” ini dalam jumlah sangat besar. Tentunya, kalau tidak dibasmi, akan tumbuh subur dan bisa bertahan sampai puluhan tahun dalam lambung manusia sambil menggerogoti daerah di sekitar “rumahnya”. Karena lambung tempat hidup paling nyaman baginya, dia ogah bermigrasi ke organ pencernaan lain seperti usus besar, esofagus, dll.

Gejala pengidap H. pylori tak berbeda dengan penderita sakit maag biasa, yakni mual, kembung, dan nyeri. Hanya bedanya berulang kali penyakitnya kambuh (kronis). Pada kasus lebih parah, penderita bisa muntah atau berak darah. Ini menandakan, penderita sudah menderita tukak lambung atau tukak usus duabelas jari (duodenum).

Melalui Ludah

Penularan bakteri ini, menurut dr. H. Chudahman Manan, D.S.P.D., gastroenterolog dari FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, melalui ludah atau faeses yang masuk melalui mulut. Kalau dalam suatu keluarga ada satu pengidapnya, penularannya akan sangat mudah. Misalnya, melalui penggunaan gelas, sendok, atau piring makan secara bersama-sama. Atau, karena kurang higienis, makanan bisa terkontaminasi faeses yang mengandung bakteri itu. “Pengidapnya tidak hanya kalangan masyarakat ekonomi lemah, tapi juga banyak kalangan ekonomi menengah ke atas,” ungkapnya.

Bagi dunia gastroenterologi, temuan bakteri tahun 1983 oleh dr. Marshall dari RS Royal Perth, Australia, itu merupakan era baru bagi ilmu saluran cerna, karena penyebab penyakit lambung serta usus duabelas jari kronis yang dulunya tidak diketahui, sekarang sudah terjawab. “Ternyata peranan bakteri ini sebagai penyebab tukak lambung atau pun tukak usus duabelas jari hampir 100%,” tambah dr. Manan. Tingkat kekambuhan yang dulunya sekitar 60% setelah bakteri berhasil diberantas hanya tinggal 5%.

Di Indonesia, dikatakan dr. Manan, sekitar tahun 1997 lalu sudah terbentuk Kelompok Studi H. pylori Indonesia. Kegiatannya, antara lain menyamakan suatu pendapat dengan pusat-pusat pendidikan gastro di negara-negara lain. “Pertama-tama menyamakan visinya dulu kemudian baru menyamakan konsensus dalam bidang klinik, patologi, dan mikrobiologi. Soalnya, ketiganya saling berkaitan,” katanya.

Dari sejumlah pasien penderita tukak duabelas jari yang datang berobat ke RS Cipto Mangunkusumo, ternyata 95% di antaranya mengidap H. pylori. Pada pasien penderita gastritik kronik aktif, bakteri ini didapatkan pada 80% kasus. Sedangkan pada penderita tukak lambung 70 – 80%. Bahkan, pada tumor lambung sekitar 60%. Pada 1994 organisasi kesehatan dunia WHO, menyatakan bahwa infeksi H. pylori lebih tinggi pada pasien dengan penyakit kanker lambung daripada yang tidak. Adanya bakteri ini ditandai dengan tingginya faktor karsinogenik penyebab kanker. Dari data terlihat jelas, bakteri ini berperan besar dalam gangguan-gangguan tersebut.

Sementara itu di Jepang, seperti dikutip majalah Look Japan, setiap 4 – 5 orang di bawah usia 30-an sudah terinfeksi bakteri ini walaupun tampak sehat. Orang yang terinfeksi di atas usia 50 tahun bahkan sampai 50%.

Namun, hasil penelitian di Jepang dan Australia menunjukkan, infeksi pertama justru jarang pada usia dewasa. Jadi, bakteri itu mungkin sudah mendekam dalam tubuh selama puluhan tahun sejak usia anak-anak atau remaja. Bukti ini terlihat dalam suatu penelitian di Hiroshima, Jepang, terhadap orang berusia 25 – 35 tahun. Ternyata, yang sudah terinfeksi 15 tahun lalu 54%, sedangkan yang baru terinfeksi hanya 27%. Penelitian ini menunjukkan, pervalensi orang yang terinfeksi lebih rendah pada lingkungan yang higienis daripada lingkungan dengan sistem pembuangan kotoran serta penyaluran air kurang baik. Kesimpulannya, lebih banyak pengidap yang terinfeksi sejak kecil terutama pada keluarga dengan higienis rendah.

Di Universitas Kobe, 43 anak terinfeksi H. pylori diteliti. Ternyata angka terinfeksi pada anak-anak dengan orangtua yang sudah terinfeksi bakteri ini (H. pylori positif) juga lebih tinggi dibandingkan keluarga dengan orangtua H. pylori negatif. Penularan yang cepat ini mungkin lewat ludah itu tadi.

Diberantas Habis

Cara menemukan bakteri ada dua macam yakni cara noninvasif dan invasif. Noninvasif artinya melalui darah, diperiksa antibodi penderita terhadap bakteri ini. Anehnya, semakin tinggi antibodinya, semakin besar kemungkinan terinfeksi bakteri ini. Pemeriksaan nonivasif juga bisa dilakukan melalui tinja, urine, atau ludah. Namun, pada anak-anak justru tes melalui urine hasilnya lebih memuaskan. Tes H. pylori melalui darah pada bayi ternyata hasilnya tidak memuaskan walaupun antibodi sang ibu dengan H. pylori positif muncul dalam darah si bayi.

Ada lagi urea breath test yakni pemeriksaan berdasarkan penelitian nafas. Melalui suatu alat khusus, dilihat reaksi kimianya. Pasien diberi minuman yang mengandung unsur urea (13C) ditandai elemen isotopik karbon nonradioaktif. Bila hasilnya positif, gas kabon dioksida 13C akan muncul dalam 10 – 20 menit, berarti bakteri menghancurkan urea. Sebaliknya, kalau hasilnya negatif, unsur 13C karbon dioksida tidak muncul. Pemeriksaan seperti ini belum dilakukan di Indonesia karena alatnya mahal.

Sedangkan cara invasif dilakukan dengan pengambilan jaringan lambung dengan alat endoskopi. Ada lagi tes urease cepat (RUT, Rapid Urease Test), yakni setelah diambil sampel jaringan lambung, selanjutnya dikulturkan dalam gelas yang sudah diisi cairan khusus. Setelah didiamkan 20 – 60 menit terjadilah perubahan warna (warna merah menunjukkan H. pylori positif tinggi). Jaringan lambung itu dikulturkan dalam konsentrasi oksigen rendah (5%). Tes tidak bisa dilakukan dengan konsenstrasi oksigen tinggi.

Menurut dr. Manan, masih dipertanyakan sumber bakteri ini, tapi diduga dari air yang kemudian digunakan untuk mencuci sayuran yang dimakan mentah (lalap), mencuci alat makan, dll.

Pemberantasannya harus sampai benar-benar tuntas (eradikasi bakteri) agar penyakit tidak kambuh. Kongres H. pylori sedunia di Sydney tahun 1990, sepakat menggunakan obat triple (three-drug treatment) yakni tetracyline (TC), metronidazole (MNZ), dan amonxicilin (AMPC) atau clarithromycin (CAM). Namun, karena beberapa pil harus ditelan sekaligus, acap kali menimbulkan efek sampingan berupa reaksi alergi kulit, nyeri lambung, atau reaksi alergi lain. Sebab itu, di Jepang dan di beberapa negara lain sejak 1994 lebih sering digunakan AMPC dan CAM dikombinasi dengan proton-pump inhibitor (PPI). PPI digunakan agar pH (tingkat keasaman) dalam pencernaan mendekati netral dan dua jenis antibiotik terakhir itu tidak bekerja aktif dalam keasaman lambung.

Akhir tahun 1994 itu juga, di dunia kedokteran Italia mengumumkan bahwa dosis normal PPI dan CAM ditambah obat antiprozoal selama satu minggu akan menghasilkan eradikasi sampai 90%. Namun, dunia menyarankan pasien-pasien tertentu diobati selama dua minggu.

Belakangan penanganan dengan trio obat tadi tidak lagi menggunakan kombinasi TC-MNZ-AMPC. Jepang mencoba kombinasi PPI – (dua kali dosis biasa) – AMPC (1500 mg) – CAM (400 – 800 mg). Selama eradikasi dilakukan, semua obat antibakteri dihentikan selama empat minggu sebelum dilakukan tes 13C-urea bakteri. Kombinasi PPI dan AMPC selama dua minggu ternyata berhasil membasmi H. pylori sampai 70%. Dari hasil itu, hanya 15 – 19% yang kambuh. Namun, 30% penderita H. pylori yang tidak berhasil dibasmi, 70 – 75% kambuh kembali penyakitnya pada tahun berikutnya. Masalah lainnya, kalau sang bakteri mengalami resistensi, maka harus dicari obat kombinasi lain lagi untuk membasminya.

Dr. Manan menghimbau agar siapa saja yang mengalami sakit lambung yang tidak kunjung sembuh sebaiknya diperiksa secara lebih teliti. Penyakit maag memang merupakan penyakit umum yang biasanya dapat disembuhkan dengan obat jenis antasid. “Tapi kalau setelah dua minggu diobati penyakitnya tidak juga sembuh, jangan segan-segan untuk memeriksakan diri kembali,” pesan dr. Manan.

Oleh Nanny Selamihardja
Intisari edisi April 1999

Selasa, 21 Oktober 2008

OBAT FLU – Ramuan Kuno

Di Amerika dan negara-negara maju lainnya, ramuan kuno yang menggunakan tumbuh-tumbuhan berkhasiat kini mulai diakui, antara lain ramuan untuk mengatasi flu dan pilek.
“Banyak ramuan rumahan dari nenek moyang kita yang terbukti aman, tidak keras dan efektif mengatasi pilek”, kata Mary L. Hardy, MD, direktur medik Integrative Medicine Medical Group di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles. “Selain efektif, ramuan ini juga mudah dibuat,” katanya.

Mengapa Berkhasiat

Pilek adalah penyakit viral pada saluran napas atas yang bisa menyebabkan infeksi sinus, bronchitis, atau berbagai infeksi sekunder lainnya yang terjadi ketika virus menurunkan imunitas kita. Mengatasi pilek secara agresif sejak mulai muncul simpton-simpton pertama bisa membantu mencegah pilek bertambah parah atau bahkan menghentikannya, kata Dr. Hardy. Dalam hal inilah kebijaksanaan nenek-nenek kita ikut berperan, tentu kalau kita masih percaya.

“Kita sudah terbiasa dengan keyakinan, bahwa yang bisa memerangi pilek dan flu adalah pil,“ kata Ben Kligler, MD, direktur medik Beth-Israel Center for Health and Healing di New York City. “Kita perlu mempertimbangkan kembali pengobatan-pengobatan alternative dengan bahan-bahan alami yang terbukti berkhasiat. Dalam banyak kasus bahkan lebih baik dari obat-obat yang dijual bebas.”

Berikut beberapa resep yang mudah dibuat. Konsultasikan dengan dokter Anda jika simpton tidak membaik sesudah 5 sampai 7 hari. Begitu juga jika Anda punya kondisi medik kronik, terutama penyakit jantung atau penyakit pernapasan kronik seperti asma.

Hirup Uap Minyak Esensial Eucalyptus

Salah satu obat tertua warisan nenek moyang kita adalah menghirup uap untuk membantu mengatasi hidung tersumbat.
Caranya :
Isi panci dengan air. Panaskan sampai hampir mendidih. Matikan api dan tambahkan beberapa tetes minyak esensial eucalyptus. Angkat panic dari kompor. Letakkan di atas meja. Bungkukkan kepala di atas panic dengan kepala ditutupi handuk. Lalu hirup uap dengan tarik napas panjang.

Perhatian:
Jaga jarak yang sangat aman antara wajah dengan air panas agar wajah tidak terbakar.

Mengapa eucalyptus atau yang kita kenal sebagai minyak kayu putih berkhasiat? Menurut David Winston, anggota profesional American Herbalists Guild dan juga pendiri Herbalist and Alchemist, Inc., sebuah perusahaan jamu di Washington, New Jersey, eucalyptus adalah decongestant – obat yang bisa mengurangi sumbatan atau pembengkakan dan expectorant – obat yang mengeluarkan dahak dari saluran napas.

Menghirup uap eucalyptus membantu melonggarkan sumbatan karena uap mendorong mucus – cairan – bergerak. Ini penting karena bakteri berkembang subur saat mucus tersumbat dalam hidung, sinus atau dada, kata Dr. Hardy. Minyak esensial eucalyptus juga bisa meredakan sakit tenggorokan, batuk, dan membantu memerangi infeksi.

Seruput Kuah Sup

Jauh sebelum Chicken Soup for the Soul jadi best seller, para ibu sudah menyendokkan sup ayam banyak-banyak ke dalam mangkuk anaknya saat sakit pilek. Sup ayam terdiri dari berbagai kandungan. Ada kaldu ayam yang memberikan cairan sebagai pengganti cairan yang hilang berupa cairan hidung atau keringat yang keluar saat demam. Uap yang mengepul dari mangkuk membantu melonggarkan hidung tersumbat dan sinus. Bawang putih, bumbu utama resep sup ayam, merupakan antibiotic dan zat anti virus. Juga merupakan expectorant, sehingga membantu mengeluarkan bakteri bandel yang merajalela di paru-paru. Bawang merah, yang merupakan rempah lain dalam sup ayam, yang masih berhubungan dekat dengan bawang putih, juga mengandung zat anti virus.

Jika Anda tidak sempat membuat sup ayam, beli sup ayam terbaik yang bisa Anda dapatkan, saran Dr. Hardy. Memarkan beberapa suing bawang putih, lalu masukkan ke dalam sup. Tambahkan juga bawang merah dan sedikit bubuk cabe. Hidangkan hangat dan nikmati bisa bernapas lagi.

Penyembuh H2O

Caranya bisa diminum, diuapkan, atau untuk berkumur. Dalam mengatasi pilek, air merupakan obat yang serba guna. Tapi tetap saja banyak orang yang kurang minum air saat sakit, dan karena itu tidak merasakan khasiat penyembuhannya dalam bentuk seperti pengobatan uap dan mandi, kata Dr. Hardy. Untuk memenuhi quota H2O, mulai dengan minum banyak air putih yang membantu menggantikan cairan yang hilang. Usahakan untuk minum 10 gelas isi 300 ml per hari. Anda juga bisa menambahkan sedikit perasan air jeruk lemon atau teh herbal (sekarang banyak dijual di supermarket) juga termasuk air.

Jika kerongkongan Anda gatal, coba kumur dengan air hangat yang ditetesi larutan echinacea (bisa dibeli di toko penjual makanan sehat). Caranya, ¼ sendok the echinacea dicampur dengan 300 ml air hangat.

Madu Dan Lemon Untuk Sakit Tenggorokan
Jika Anda peminum teh, Anda bisa menambahkan madu dan lemon untuk menyedapkan teh Anda. Tapi, 1 sendok teh madu dan lemon tanpa teh pun bisa mendatangkan keajaiban bagi tenggorokan Anda yang kering dan gatal.

Kekentalan madu membantu melapisi dan menenangkan tenggorokan yang teriritasi. Tapi ceritanya masih panjang lagi. Karena kental, madu juga bisa menghambat kemampuan bakteri untuk menjalankan aksinya. Dengan kata lain, bakteri terjebak dalam madu yang lengket sehingga tidak mengganggu tubuh kita.

Jangan lupa meneteskan air jeruk lemon pada sendok Anda. Lemon merangsang kelenjar ludah, menarik air ke dalam mulut dan membuat kita lebih mudah menelan.

Bawang Putih: Musuh Terkuat Pilek

Jika bawang putih bisa mengusir vampire, mengapa tak bisa mengusir pilek?

Bawang putih yang merupakan salah satu tanaman tertua, telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati apa saja, dari penyakit sampar, lepra, sampai sakit gigi. Di tahun 1800-an, dokter-dokter Amerika meresepkan bawang putih untuk obat batuk dan pilek. Saat ini, para ahli sibuk mengungkap berbagai khasiat bawang putih untuk kesehatan, dan daftar khasiatnya jadi makin panjang saja.

Umbi bawang putih mengandung beratus-ratus bahan aktif, termasuk senyawa yang mengandung sulfur seperti allicin, yang menimbulkan aroma bawang putih yang khas. Bawang putih adalah anti bakteri dan anti virus. Juga merupakan expectorant yang membantu kita mengeluarkan dahak.

Untuk mendapatkan khasiat bawang putih dalam memerangi flu dan pilek, gunakan bawang putih segar, kata Winston. “Suplemen bawang putih yang baunya dihilangkan baik untuk hipertensi atau mengurangi kadar lemak darah. Tapi untuk khasiat anti bakteri, tak ada yang bisa mengungguli bawang putih mentah”.

Untuk mengatasi flu dan pilek, Winston menyarankan 4 sampai 8 siung bawang putih segar per hari, lebih disukai yang masih mentah. Jika Anda tak bisa memakannya mentah, masak sebentar saja.

Tips:
Sebelum memasak bawang putih, iris-iris dan biarkan selama 10 menit untuk memberi kesempatan kepada senyawa yang memerangi penyakit untuk berkembang.

Teh Kayu Manis

Kayu manis dulu pernah dianggap senilai emas, telah digunakan selama beribu-ribu tahun sebagai obat. Di zaman modern ini, aromanya digunakan untuk membumbui segala macam. Dari roti sampai kari dan cappuccino tapi reputasinya sebagai obat tetap bertahan.

Kayu manis mengandung zat kimia berminyak yang disebut cinnamaldehyde yang berkhasiat membunuh berbagai bakteri penyebab penyakit. Juga bisa meredakan demam dan bersifat anti radang, kata herbalist James A. Duke, Ph.D., penulis buku The Green Pharmacy. Kendati kayu manis mungkin tak bisa menggantikan aspirin atau acetaminophen, tapi kayu manis juga berkhasiat analgesic – menghilangkan nyeri.

Untuk mengobati pilek, Anda bisa membuat teh kayu manis dengan madu.

Cara membuat:
Tambahkan 1 sendok makan bubuk kayu manis atau beberapa lembar kayu manis utuh, 2 butir cengkeh pada 300 ml air yang sedang mendidih. Biarkan selama 20 menit. Angkat dan dinginkan. Tambahkan madu dan lemon menurut selera. Minum 1 sampai 3 cangkir sehari.

Cocktail India

Yang dimaksud di sini adalah obat pilek yang merupakan campuran dari air jeruk lemon, bawang putih, jahe, bubuk cabe dan vinegar. Kesannya memang tidak enak, tapi khasiatnya, menurut Dr. Klinger, sangat hebat. Jahe dan bawang putih misalnya, merupakan antibiotic alami. Air jeruk lemon dan bubuk cabe adalah astringent, artinya cenderung mengeringkan dan karena itu baik untuk mengeringkan mucus dan batuk basah. Jahe dan cabe adalah jamu yang menghangatkan. “Dalam banyak jamu tradisional, jamu yang hangat digunakan untuk menyeimbangkan tubuh yang sakit, yang lebih dingin dibanding biasanya,” jelas Dr. Klinger.

Resepnya sebagai berikut:
Campur ½ cup jus lemon, 2 sendok makan vinegar, 1 siung bawang putih (memarkan), 1 sendok teh irisan jahe, dan sedikit bubuk cabe. Aduk sampai tercampur rata dan minum.

Air Jahe

Nenek moyang kita biasanya menganjurkan minum air jahe untuk menghangatkan perut. Hasil penelitian ilmiah membuktikan, air jahe juga bisa mencegah mabuk kendaraan dan pusing. Juga bisa mengatasi simpton pilek dan flu, termasuk demam, batuk kering, dan hidung tersumbat, kata Dr. Hardy.

Saat ini, di pasaran dijual berbagai bentuk produk jahe. Dari yang berbentuk kapsul sampai teh. Tapi, untuk hasil terbaik, gunakan irisan jahe segar.

Cara membuat teh jahe:
Campur 1 sendok makan irisan jahe dengan 300 ml air mendidih. Biarkan selama 10 menit. Angkat. Tuang ke cangkir dan minum selagi hangat.

Jus Jeruk Yang Diencerkan

Saat hidung “ingusan”, tubuh pegal-pegal, Anda mungkin menyiapkan bergalon-galon jus jeruk di lemari pendingin seperti yang dilakukan ibunda Anda dan juga dilakukan nenek Anda. Jeruk dan jus buah lainnya mengandung Vitamin C yang telah terbukti bisa mempersingkat sakit pilek dan flu, bahkan bisa mencegahnya. Vitamin C menguatkan sistem imun sehingga tubuh kita bisa memerangi virus dan bakteri. Tapi jus buah juga mengandung gula, yang menurut sebagian orang justru bisa menekan sistem imun kita.

Untuk mendapatkan khasiat penyembuhan dari jus buah tanpa mendapatkan semua gula dan kalorinya, kurangi jus Anda sampai setengah gelas, lalu campur dengan air putih atau air soda. Sebelum membeli, cermati labelnya, apakah terbuat dari 100% jus buah. Menurut Dr. Hardy, jus palsu mengandung kurang dari 100% jus buah. Selain jus jeruk, Anda juga bisa membeli jus nenas atau jus tomat.



Aura edisi Minggu ke-3 Mei 2008

Sabtu, 27 September 2008

SELEDRI - Penangkal Hipertensi


-->
Tekanan darah tinggi termasuk penyakit yang tidak menunjukkan tanda-tanda jelas. Sebagian besar penyebabnya pun masih misterius. Sekitar 95% penderitanya tidak diketahui penyebabnya yang jelas. Hipertensi begini biasanya disebut hipertensi primer. Sisanya, hanya 5%, diketahui dengan jelas penyebabnya, umumnya penyakit ginjal kronis, dan disebut hipertensi sekunder.

Bila tidak segera diatasi, penyakit yang sering disebut “The Silent Killer” ini dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan jantung, stroke, gangguan ginjal, pengaburan penglihatan, atau penyakit ikutan lain. Untuk mengetahui keadaan tekanan darah tersebut, kita mesti menjalani pengukuran tekanan darah. Tekanan darah orang dewasa dinyatakan normal bila angka sistolik (angka atas) dibawah 140 dan angka diastolic (angka bawah) dibawah 85. Pada orang lansia angka tersebut lebih tinggi lagi.

Jika angka-angka itu sudah terlampaui, kita mesti melakukan beberapa tindakan penurunannya. Diantaranya, dengan menurunkan kelebihan bobot badan, kalau memang sudah berlebih. Sebab, kelebihan bobot badan termasuk factor yang erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi. Melakukan kegiatan-kegiatan fisik juga diperlukan, misalnya berjalan, berlari, berkebun, atau aktivitas fisik lainnya. Bila mungkin, berolahraga secara teratur. Dengan aktivitas fisik, mekanisme pengaturan tekanan darah akan berlangsung sebagaimana mestinya.

Pada penderita tertentu, tekanan darah tinggi terbukti pula bisa diobati dengan teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau biofeedback. Pasalnya, penyakit ini berpeluang lebih tinggi merasuk kepada orang-orang yang mengalami tekanan jiwa berkepanjangan. Dengan teknik relaksasi, stress tadi bisa dikurangi.

Namun, yang paling utama dalam penurunan tekanan darah adalah pembatasan garam dalam diet. Cara ini dapat menurunkan tekanan darah sampai 5 angka.

Selain upaya tadi, penderita tekanan darah tinggi akan mendapatkan obat penurun tekanan darah bila menemui dokter. Obat-obatan tersebut di antaranya jenis-jenis obat diuretic, betablockers, calcium channel blockers, atau angiotensin converting enzyme inhibitor.

Tetapi diantara kita mungkin ada yang enggan menggunakannya dengan berbagai alasan. Atau, ada yang sudah mempunyai pengalaman tidak menyenangkan setelah menggunakan obat modern, sehingga mencari cara lain untuk mengatasinya. Cara alternatif itu di antaranya dengan menggunakan obat tradisional. Obat dengan bahan baku alami ini mungkin hanya digunakan oleh mereka yang masih tahan menggunakan obat yang rasanya tidak enak, tetapi diyakini baik. Beberapa tanaman yang bisa digunakan sebagai bahan baku obat tekanan darah tinggi diantaranya sambiloto, seledri, dan bawang putih.

Yang Pahit Dan Sedap

Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) sebenarnya dikenal sebagai bahan untuk mengatasi tingginya kadar gula dalam darah. Namun, dalam penelitian terhadap darah tinggi ternyata membuahkan hasil positif. Dalam Chinese Medical Journal dan Journal of Tongji Medical University diberitakan sari tanaman sambiloto mampu mengatasi penyempitan pembuluh darah akibat tingginya kadar kolesterol darah atau manipulasi pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini diduga menjadi salah satu penyebab meningkatnya tekanan darah. Kedua jurnal itu juga menyebutkan, sambiloto dapat mencegah penyempitan karena kolesterol atau penggumpalan darah atau sebab lain. Jadi, tanaman ini baik untuk mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah.

Sambiloto bisa digunakan seluruh bagiannya atau akarnya saja. Untuk menggunakannya diperlukan setengah ganggam sambiloto segar. Bahan tersebut dicuci dan direbus dengan air bersih sebanyak 3 gelas biasa. Perebusan dilakukan hingga cairannya tinggal ¾-nya. Setelah disaring, sebanyak ¾ gelas air rebusan tersebut diminum. Dalam sehari kita bisa meminumnya 2 kali. Rasanya, pasti ditanggung pahit.

Dalam Chinese Medical Journal disebutkan sambiloto mengandung senyawa flavon. Senyawa ini bersifat mencegah penggumpalan darah (antitrombosis) dan menghancurkan gumpalan darah (trombolisis). Sambiloto juga tinggi kadar kaliumnya dan rendah natriumnya (K. Heyne).
Dalam 15.9 g sambiloto kering udara terkandung 417 mg kalium dan natriumnya cuma 26 mg. Untuk penyakit tekanan darah tinggi, kalium yang bersifat diuretic memang diperlukan untuk membantu tubuh mengeluarkan air dan natrium agar bisa menurunkan tekanan darah. Sementara natrium harus dihindari karena bisa meningkatkan tekanan darah.

Orang juga mengenal seledri (Apium greveolens L.) sebagai tumbuhan yang mampu menurunkan tekanan darah. Seluruh bagian tanaman yang biasanya menjadi bagian penyedap sop atau bakso ini bisa digunakan untuk tujuan tersebut.

Dari hasil penelitian dibuktikan, sari seledri menurunkan tekanan darah pada hewan percobaan kucing. Air rebusan seledri menurunkan kadar kolesterol darah hewan percobaan tikus. Beberapa orang yang
telah menggunakannya untuk tujuan menurunkan tekanan darah juga telah merasakan manfaat tersebut.

Agaknya dengan kemampuan seledri menurunkan kadar kolesterol, pengerasan pembuluh darah tidak terjadi. Kelenturan pembuluh darah dipertahankan dan tekanan darah tidak menjadi tinggi. Oleh karena itu seledri lebih baik digunakan untuk mencegah tekanan darah tinggi.

Tanaman dengan batang dan daun berwarna hijau ini diketahui mengandung minyak atsiri dan senyawa flavonoid. Namun, sampai saat ini belum diketahui senyawa apa yang bertanggung jawab menurunkan kadar kolesterol atau tekanan darah tinggi.

Untuk menggunakannya diperlukan seledri utuh sebanyak 16 batang. Semuanya dicuci dan direbus dengan air bersih sebanyak 2 gelas minum. Rebuslah hingga tinggal ¾ -nya. Hasil rebusan tersebut diminum untuk sehari, masing-masing setengah bagiannya.

Banyak Pilihan

Bawang putih (Allium sativum L.) yang terkenal sebagai bumbu masak juga disebut-sebut bisa mencegah atau mengobati tekanan darah tinggi. Umbi berwarna putih ini mengandung zat allicin. Zat ini diduga dapat mengganggu terbentuknya kolesterol. Karena kolesterol tak terbentuk, pengerasan pembuluh darah dapat dicegah. Dengan demikian pembuluh darah tetap lentur dan tekanan darah tidak naik.

Dari penelitian juga diketahui bawang putih mempunyai sifat mencegah penggumpalan darah (trombosis) dan mencegah terbentuknya pengerasan dinding pembuluh darah. Karena sifat-sifat tadi diduga bawang putih lebih cenderung mencegah terjadinya tekanan darah tinggi ketimbang mengobatinya.

Untuk menggunakannya, setiap kali dibutuhkan 2 siung bawang putih. Umbi berwarna putih ini dikupas dan dikunyak, lalu ditelan. Setelah itu, minum air hangat seperlunya. Cara ini dilakukan 3 kali sehari. Tapi, jangan lupa untuk melakukan pengontrolan tekanan darah guna mencegah terjadinya hipotensi tekanan darah rendah.

Selain ketiga tanaman tadi, bukti empiris juga memperlihatkan adanya beberapa tanaman yang bisa membantu menurunkan tekanan darah. Buah mengkudu (Morinda citrifolia) matang di pohon umpanya, bisa digunakan untuk mengobati hipertensi dengan cara memeras airnya, dicampur dengan 1 sendok makan madu, lalu diminum 2 hari sekali.

Ada pula yang menyatakan biji kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.), buah belimbing wuluh (Averrhoa belimbi L.), buah belimbing manis (A. carambola L.), atau buah ketimun (Cucumis sativus L.) mampu menurunkan tekanan darah yang terlampau tinggi. Sayangnya, informasi lebih jauh tentang tanaman tersebut masih sangat terbatas. Meski begitu, tak ada salahnya untuk dicoba. Toh, tanaman-tanaman tersebut sudah sering dikonsumsi sebagai bagian sayur, bumbu masak, buah atau lalapan yang tidak meracuni. Yang penting, dalam menggunakan tanaman tersebut kita mesti mengontrol tekanan darah agar tidak sampai terjadi penurunan tekanan darah terlalu drastis.


Oleh B. Dzulkarnain, peneliti utama Puslitbang Farmasi, Balitbang Kesehatan, Depkes.
Intisati edisi April 1997

Selasa, 02 September 2008

CARA ALAMI - Berkelit Dari Sembelit

Pernah merasakan dililit sembelit? Aduh, sebalnya. Seluruh rongga perut rasanya kacau, tak karu-karuan. Kembung, mual, dan 1001 ketidaknyamanan lainnya. Namun, jangan khawatir, di sekitar kita ada kok bahan yang mampu meringankan gangguan itu.

Apa sebenarnya sembelit? Sembelit atau konstipasi merupakan keadaan tertahannya feses (tinja) dalam usus besar pada waktu cukup lama karena kesulitan pengeluarannya. Hal itu terjadi karena lemahnya atau tidak adanya gerakan peristaltic pada usus besar. Akibatnya, timbul perasaan tidak enak dan buang air besar yang tidak teratur.

Pengeluaran feses merupakan akhir proses pencernaan. Sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna lagi oleh saluran pencernaan, masuk ke dalam usus besar (kolon) sebagai massa yang tidak mampat serta basah. Di sini kelebihan air dalam sisa-sisa makanan tersebut diserap oleh tubuh. Kemudian massa itu bergerak ke rectum (dubur), yang dalam keadaan normal mendorong terjadinya gerakan peristaltic usus besar.

Secara normal pengeluaran kotoran terjadi sekali atau dua kali tiap 24 jam. Begitu pun hal itu amat bervariasi untuk tiap-tiap orang. Ada orang yang lebih sering buang hajatnya ketimbang orang lain. Bahkan, ada juga orang yang sampai beberapa hari baru buang air besar tanpa menderita gangguan kesehatan. Jadwal tetap untuk buang air besar ini memang belum jelas.

Dalam proses ini tampak peran olahraga. Olahraga ringan yang teratur akan menyebabkan feses memiliki wujud yang baik, sehingga mudah keluar. Sebaliknya, jika feses itu tinggal terlalu lama dalam usus besar akan menjadi keras dan kering.

Serba Tidak Teratur

Sembelit biasanya terjadi karena kebiasaan hidup yang salah. Kebiasaan salah itu misalnya makan sekadarnya, terburu-buru, dan tidak teratur waktunya. Tidak cukup minum juga dapat menjadi penyebab. Pasalnya, manusia normal perlu minum enam sampai delapan gelas air setiap hari.

Faktor penyebab lainnya, kebiasaan tidak buang air besar secara teratur pada saat yang sama, tidak berolahraga secara teratur – yang ringan sekalipun serta seringnya menggunakan obat perncahar jika mendapat gangguan buang air besar.

Biasanya orang cenderung mengabaikan sinyal tubuh berupa sembelit yang semula masih bersifat ringan. Sampai akhirnya, kelompok tersebut menganggap sembelit merupakan bagian dari kebiasaan diri mereka. Nah, apabila pola yang demikian itu sudah melekat, maka sifat mengabaikan sesuatu ini akhirnya menyebabkan kurangnya kepekaan terhadap gangguan kesehatan yang dialami.

Tak jarang, sembelit tersebut berkembang menjadi gangguan kesehatan kronis. Celakanya, pada saat itu penderita sudah tidak lagi melihat bahwa penyebab utama yang sebenarnya adalah kebiasaan hidup yang salah.

Ubah Kebiasaan Hidup

Jika seseorang menderita sembelit, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah mencatat semua kebiasaan hidupnya. Kemudian berdasarkan catatan itu dilakukan penilaian seperlunya, misalnya kebiasaan apa saja yang tidak sesuai dengan kebutuhan hidup normal.

Selanjutnya penderita harus mampu bersikap tegas, yakni mengubah kebiasaan-kebiasaan hidup yang tidak sesuai tersebut. Misalnya makan teratur pada saat yang sama setiap hari dengan jumlah yang juga harus cukup.

Pada saat perawatan, penderita sebaiknya mengkonsumsi makanan halus dan lembek. Bahan-bahan makanan yang kasar dan keras sepatutnya dihindari, sebagaimana pula makanan yang merangsang usus, misalnya makanan pedas.

Selain itu perbanyak memakan buah-buahan dan sayuran, karena kandungan seratnya turut memperlancar buang air besar. Minum sari buah pun baik dilakukan. Tak kalah penting, penderita perlu minum yang cukup, agar tinja tidak terlalu kering dan keras.

Sementara itu penderita perlu berlatih buang air besar secara teratur setiap hari pada jam-jam yang sama. Sebenarnya, saat yang baik untuk melakukan buang air besar yang teratur adalah sekitar 15 – 45 menit setelah makan pagi. Selama proses buang air besar itu sebaiknya disediakan waktu menunggu keluarnya feses sekitar 10 – 15 menit. Jadi, jika memang belum waktunya keluar, jangan dipaksa dengan mengejan.

Keteraturan lain yang perlu adalah melakukan olahraga ringan untuk menormalkan proses buang air besar. Penderita juga perlu menghindari ketegangan saraf, karena usahakan untuk dapat tidur sekurang-kurangnya delapan jam sehari semalam.

Tindakan yang dapat membantu antara lain mengompres perut dengan air hangat karena kehangatan akan merangsang peristaltic. Cara itu tentu lebih baik ketimbang kebiasaan menggunakan obat pencahar.

Begitupun, apabila ada penderita yang dalam perawatan biasa menggunakan obat pencahar, mungkin dapat dipergunakan bahan pelunak tinja, misalnya parafin cair atau minyak zaitun. Takarannya, satu sendok makan untuk orang dewasa atau setengah sendok makan untuk anak-anak.

Namun sebenarnya, untuk perawatan pun dapat dipergunakan pencahar alami.

Asam, Pencahar Dari Alam

Pencahar alami pilihan pertama adalah buah asam (Tamarindus indica L.). Cara menggunakannya, setengah sendok makan daging buah asam diseduh dengan segelas air mendidih (300cc) dan satu sendok makan gula pasir. Aduk rata campuran tersebut, diamkan. Setelah dingin dapat diminum sedikit-sedikit sampai habis.

Sebagai pencahar, bagian yang digunakan daging buah dari buah yang sudah masak, tentu saja biji dipisahkan. Kandungan zat di dalamnya antara lain asam-asam malonat, tartrat, sitrat, dan asam malat yang menyejukkan.

Kandungan lainnya, garam kalium bitartrat – yang bersifat sebagai pencahar ringan -, pectin, serta sakarose (gula invert) yang merupakan zat pemanis. Ada juga oligosakarida sebagai serat yang berkhasiat memperlancar buang air besar.

Jadi, daging buah asam selain bersifat pencahar ringan, juga dapat memperlancar buang air besar, sehingga meringankan penderita dari sembelit.

Agar-Agar Biar Lancar

Bahan berikutnya sebenarnya sudah sangat kita kenal, yakni agar-agar. Agar-agar dikandung oleh ganggang laut yang disebut Gelidium cartilagenium L, seta ganggang merah sekerabat.

Agar-agar halus dalam kemasan seperti yang banyak dijual di toko-toko merupakan ekstrak dari ganggang laut tersebut. Zat tersebut sebenarnya karbohidrat, tetapi bukan pati dan sukar dicerna oleh saluran pencernaan. Oleh karenanya termasuk bahan yang disebut serat.

Istilah serat seyogyanya diganti dengan istilah lain, karena untuk orang awam zat itu dibayangkan seperti serabut, padahal tidak demikian. Mungkin bahan ini lebih tepat disebut zat pengembang (bulking agent), bila didasarkan pada sifatnya yang dapat menyerap air dan mengembang jika bersentuhan dengan air.

Sekantung agar-agar yang dijual di toko-toko biasanya berisi 7 gram serbuk agar-agar. Sekantung serbuk agar-agar tersebut direbus sampai mendidih, lalu dituangkan ke dalam cetakan. Tunggu sampai dingin. Setelah dingin, agar-agar siap dimakan sampai habis.

Alam yang demikian kaya ternyata menyimpan bahan yang berpotensi untuk mengatasi gangguan dalam tubuh kita. Sembelit, misalnya, dapat diatasi dengan buah asam dan sejenis ganggang.

Bagaimanapun, yang paling penting adalah penderita harus dapat mengubah kebiasaan hidupnya yang dapat menimbulkan sembelit. Jika saja kita dapat mengelola tubuh kita dengan baik, sembelit pun pasti tidak akan datang menghampiri.

Oleh Drs. Joko Hargono, pemerhati obat alami, di Jakarta
Intisari edisi Maret 2003

Selasa, 24 Juni 2008

BEBAS KANKER? – Sabu Kuncinya

Meski berbagai penelitian kerap menunjukkan hasil menggembirakan, penyakit misterius ini belum dapat diobati layaknya penyakit flu. “Pengobatan terbaik adalah pencegahan. Dr. Ir. Fransiska Rungkat-Zakaria, MSc., ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor, menyarankan pencegahan kanker antara lain lewat konsumsi sayuran dan buah-buahan (sabu).

Kerja tim penyusun buku Food, Nutrition and the Prevention of Cancer: a Global Perspective selama empat tahun membuahkan hasil menggembirakan dalam hal mencegah penyakit kanker. Buku yang diterbitkan tahun 1997 oleh World Cancer Research Fund (WCRF) di London dan American Institute of Cancer Research (AICR) di New York, memuat kesimpulan bahwa sebagian besar kanker pada manusia disebabkan oleh berbagai faktor dari luar tubuh (faktor eksternal). Cuma 10 – 15% akibat faktor keturunan. Meski sederhana, kesimpulan itu justru melegakan, karena berarti sebagian besar penyakit kanker bisa dicegah kalau kita bisa mengendalikan faktor-faktor itu. Masalahnya, bagaimana meyakini informasi itu benar dan bagaimana mencegahnya.
Secara ilmiah, kesimpulan itu sulit disangkal karena diambil setelah proses panjang oleh 16 anggota tim yang terdiri atas para pakar internasional. Ketika melakukan penyelidikan terhadap ribuan penelitian yang berhubungan dengan kanker, pangan, dan gizi, tim diawasi empat badan dunia, termasuk Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO). Selain itu, 19 konsultan dan distributor materi, serta 81 orang peninjau laporan ilmiah (reviewer) turut mengkaji 3.350 publikasi ilmiah yang dipublikasikan dalam kurun 15 tahun terakhir. Semua penelitian dan publikasi yang dipelajari itu merupakan karya ilmiah para pakar di dunia.

Keturunan VS Faktor Luar

Kanker, penyakit tak menular yang terkadang disebut penyakit sel, berawal dari perubahan materi genetik (DNA) pada sel normal tubuh, sehingga terbentuk sel baru yang tidak sama dengan induknya. Perubahan materi genetik, yang prosesnya disebut mutasi gen, sebenarnya merupakan hasil berbagai reaksi biokimia yang rumit. Namun, secara sederhana dapat dikatakan sebagai perubahan struktur DNA sel normal, sehingga menghasilkan sel yang mengalami mutasi.
Selanjutnya, mutasi gen dapat menimbulkan gangguan fungsi sel. Misalnya, ibarat mobil yang remnya blong kerusakan DNA menyebabkan sel kehilangan kemampuan mengontrol pertumbuhannya. Padahal sel normal memiliki kemampuan itu (proliferasi). Sebagai contoh, jika satu sel kulit mati, sel kulit itu hanya akan membelah diri dan menghasilkan satu sel untuk menggantikan sel yang mati. Maka dikatakan, sel itu mampu mengontrol pertumbuhannya. Namun, sel yang mengalami mutasi bisa kehilangan kemampuan mengontrol pertumbuhannya sehingga menghasilkan banyak sel baru – yang telah mengalami mutasi – dalam waktu singkat. Begitulah yang terjadi pada sel tumor atau kanker (tumor ganas).


Faktor eksternal penyebab kanker meliputi bahan kimia dari udara, air dan makanan; radiasi sinar ultraviolet; mikroorganisme penyebab infeksi; pola makan yang banyak mengkonsumsi lemak dan peotein hewani dengan sedikit sayuran dan buah-buahan; serta kekurangan gizi.


Sebagian besar senyawa asing, termasuk makanan, yang masuk ke dalam tubuh bisa diubah menjadi karsinogen, zat yang dapat menyebabkan kanker. Karsinogen juga ada yang berasal dari proses reaksi di dalam tubuh. Zat kimia yang berasal dari polusi udara, air, dan makanan diolah tubuh lewat proses metabolisme, terutama oleh hati dan ginjal agar selanjutnya dapat dikeluarkan melalui cairan empedu dan urine.


Idealnya, setelah melewati proses yang disebut detoksifikasi itu, “limbah” bisa dikeluarkan dengan aman. Kenyataanya, senyawa yang dihasilkan justru ada yang lebih berbahaya, yakni radikal bebas yang berpotensi menjadi karsinogen. Selanjutnya, karsinogen dapat menyebabkan sel yang mengalami mutasi mulai membelah diri dan mengalami gangguan.
Sel yang mengalami mutasi, kalau sempat hidup terus, akan menjadi cikal bakal kanker. Jika ada satu saja sel yang termutasi sempat meneruskan hidupnya, lalu membelah diri untuk tumbuh, ia akan menjadi jaringan tumor. Lalu, pada saat yang tidak dapat dipastikan atau karena adanya senyawa kimia yang menjadi promotor (yang dapat memicu sel yang termutasi membelah diri dan tumbuh), sel atau jaringan tumor itu dapat “menuntut” kehidupan lebih bebas untuk terus tumbuh dan mulai menyebar. Saat itu, ia telah menjadi makhluk yang disebut “kanker dengan metastasis”.
Jaringan yang sudah bersifat seperti monster itu menggerogoti inangnya secara tidak tahu diri dan semau gue. Ia akan berusaha berkembang terus melebarkan wilayah kekuasaannya dengan menghalalkan segala cara, seperti membuat pembuluh darah sendiri dan meracuni jaringan hidup di sekitarnya agar pembuluh yang baru dibuatnya dapat dengan mudah menyedot zat-zat gizi sebanyak mungkin.
Pada tahap ini, penderita sangat tersiksa dan kanker sulit ditumpas. Zat-zat gizi yang diperoleh dari makanan yang mestinya untuk sel-sel normal juga dilahap sel kanker, sehingga makanan bagi penderita kanker turut menyuburkan monster itu. Sebuah pilihan yang pahit!

Makan Yang Serba Salah

Sebenarnya, makanan bisa menjadi faktor pemicu ataupun mencegah terjadinya kanker. Menjadi faktor pemicu karena makanan bisa tercemar oleh senyawa-senyawa kimia dari lingkungan yang bersifat karsinogen, misalnya dari asap mobil, limbah pabrik dan asapnya, debu dan air yang tercemar. Bahan kimia karsinogenik ini amat banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan dalam senyawa-senyawa hidrokarbon aromatic, nitrosoamin, nitroso-non-nikotin, heterosiklik amin, polonium, dan arsenic.


Logam berat seperti timbal, merkuri, dan cadmium merupakan logam yang dapat memicu kerusakan molekul DNA sel. Bahan kimia yang ditambahkan pada bahan pangan secara tidak terkontrol seperti pengawet, antioksidan, pewarna, pemutih, dan pemanis termasuk senyawa-senyawa yang dapat “menyantel” pada DNA sel dan memicu terjadinya kanker. Pemanis buatan jenis sakarin dan siklamat telah diketahui sebagai promotor yang dapat memicu sel termutasi membelah diri dan tumbuh.
Karena itu, langkah pencegahan kanker melalui makanan yang pertama adalah menghindari konsumsi makanan dan minuman yang berpotensi mengandung bahan-bahan kimia tercemar, baik dari lingkungan maupun yang ditambahkan macam pengawet, pewarna, pemutih, dan pemanis, terutama yang tidak dianjurkan oleh badan pengawas makanan dan minuman resmi, semisal Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM).


Selain zat tambahan pada makanan, minyak jelantah (minyak goreng yang telah dipakai menggoreng) atau makanan yang digoreng dengan minyak jelantah dan makanan hangus, terutama makanan asal hewani seperti ayam, ikan, dan daging, sebaiknya juga dihindari. Begitu pula dengan makanan yang terpajan debu, asap kendaraan, atau yang sudah tengik, berjamur, dan basi. Ikan asin boleh dikonsumsi asal dalam jumlah sedikit. Sebab, ikan dapat mengandung logam berat, senyawa aromatic hidrokarbon, hasil oksidasi lemak dan protein, dan zat aromatic amin yang bersifat karsinogen kuat.

Faktor pencetus kanker dalam bahan pangan lainnya yaitu lemak dan protein hewani yang berlebihan. Mereka bekerja melalui system metabolisme dan hormone. Peran faktor pencetus ini sangat menonjol pada sel yang telah mengalami mutasi. Artinya, molekul DNA-nya telah rusak. Kelebihan lemak dan protein hewani juga dapat bersifat sebagai promotor.

Lemak dan protein memang harus ada dalam makanan. Secara normal, tubuh memerlukan 0.8 g protein per kilogram bobot badan setiap hari. Yang penting, sumber-sumber protein harus bervariasi, misalnya berasal dari kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, daging, telur, dan susu. Sementara konsumsi lemak termasuk minyak dan mentega tidak boleh melebihi 15% dari total kalori yang dibutuhkan dalam sehari. Selain itu, kelebihan karbohidrat akan ditimbun sebagai lemak tubuh. Jadi, jangan sampai makanan menyebabkan kegemukan.

Cara pencegahan yang amat disarankan adalah mengkonsumsi 400 – 500 g sayuran dan buah-buahan dalam sehari secara rutin dan bervariasi. Artinya, berbagai jenis sayuran dan buah-buahan dikonsumsi secara bergantian, tetapi jumlahnya tetap mencapai 400 – 500 g setiap harinya.
Sayuran yang dimaksud bisa berupa dedaunan hijau (seperti kangkung, sawi-sawian, daun papaya, daun singkong, daun katuk, bayam, dan pakis), kubis-kubisan (kol, salad, brokoli, kembang kol), labu-labuan (ketimun, jipang, waluh, terong, paria), wortel, tomat, lobak, bangkuang, kacang panjang, buncis, ubi jalar, jagung, jamur, dan sebagainya.
Begitu pula untuk buah-buahan. Pepaya, mangga, pisang, jambu, jeruk, sawo, semangka, melon, nanas, alpukat, srikaya, sirsak, apel, kiwi, dan sebagainya, sebaiknya secara bergantian dikonsumsi setiap hari. Rempah-rempah seperti jahe, lengkuas, bangle, kunyit, dan daun jeruk juga merupakan bahan pangan yang dapat mencegah kanker. Kita pantas selalu bersyukur karena Tanah Air kita menyediakan banyak pilihan makanan sehat.

Cara Sayuran Dan Buah Mencegah Kanker

Sayuran dan buah-buahan sudah diteliti dan diketahui mengandung berbagai vitamin, seperti niasin, asam folat, Vitamin C, Vitamin E, dan mineral, seperti besi, magnesium, seng, tembaga, dan selenium. Sayuran dan buah-buahan juga mengandung senyawa bioaktif, seperti, karotenoid, klorofil, flavonoid, isoflavonoid, terpenoid, glukosinolat, serat, dan sebagainya, yang hampir semuanya bersifat sebagai antioksidan.
Sebagai antioksidan, senyawa-senyawa ini dapat mencegah reaksi pencantelan molekul karsinogen dengan DNA sel, sehingga mencegah kerusakan DNA sel. Pada tahap ini, komponen bioaktif dalam sayuran dan buah-buahan dapat mencegah terjadinya proses awal pembentukan sel kanker.


Sebagian besar komponen bioaktif dalam sayuran dan buah-buahan dapat memicu kematian sel yang termutasi melalui mekanisme apoptosis (kematian sel yang sudah terprogram). Berbagai senyawa bioaktif, seperti terpenoid, glukosinolat, karotenoid, asam folat, dan vitamin E, telah diketahui dapat mematikan sel yang telah termutasi, bahkan sel kanker.
Pada tahap berikutnya, berbagai komponen bioaktif pada sayuran dan buah-buahan dapat merangsang proses perbaikan DNA sel yang telah termutasi sehingga sel menjadi normal kembali. Proses ini sebetulnya secara normal terjadi pada tubuh sehat, dan dapat dipercepat oleh komponen bioaktif dalam berbagai jenis sayuran dan buah.


Berbagai jenis komponen bioaktif ini bahkan dapat mencegah pembentukan pembuluh darah buatan sel kanker (proses angiogenesis), sehingga sel-sel kanker tidak dapat tumbuh menjadi besar karena saluran pemasok zat-zat gizi untuk pertumbuhannya terhambat.


Selain jumlahnya, yang penting dalam mengkonsumsi sayuran dan buah adalah variasinya. Sebab, kandungan komponen bioaktif masing-masing spesies tidak sama, baik jenis maupun jumlahnya. Pepaya misalnya, mengandung karotenoid, asam folat, vitamin C, dan serat dalam jumlah cukup tinggi, tetapi tidak atau sedikit sekali mengandung senyawa glukosinolat dan klorofil. Sementara sayuran hijau yang diketahui padat gizi dan komponen bioaktifnya adalah kailan dan sawi hijau. Karena itu, mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan secara bergantian adalah kunci keberhasilan pencegahan kanker melalui makanan.


Sementara itu, serat pada sayuran dan buah-buahan merupakan senyawa yang secara tidak langsung mencegah kanker, terutama kanker saluran pencernaan dan usus besar. Karena serat mempercepat buang air besar dan menyapu bersih sisa-sisa makanan dalam usus.
Serat juga bisa menarik keluar cairan empedu, yang banyak mengandung kolesterol, dari dalam tubuh dan sisa-sisa metabolisme senyawa kimia yang sulit dikeluarkan melalui urine, lalu membuangnya bersama-sama dengan feses. Di samping itu, serat dapat memicu pertumbuhan mikroba penghasil asam laktat yang dapat membersihkan usus besar. Semua fungsi yang dikerjakan oleh serat dalam saluran pencernaan secara tidak langsung telah terbukti dapat mencegah terjadinya kanker, terutama kanker usus.

Bisa Menurunkan Risiko

Secara umum, WCRF dan AICR melaporkan, dengan pengaturan makanan saja kita dapat mencegah terjadinya kanker. Orang yang menghindari makanan tercemar dan mengkonsumsi makanan seimbang dengan sayuran dan buah-buahan melebihi 400 g per hari mempunyai risiko 30 – 40% lebih kecil untuk terkena kanker jenis apapun.
Tentu saja, angka itu berbeda untuk setiap jenis kanker. Untuk kanker lambung, kolon, dan rectum, yang lokasinya memang terpajang langsung oleh makanan, risiko kanker dapat diturunkan 66 – 75%. Risiko kanker esophagus (kerongkongan) bisa turun 50 – 75% dan 33 – 50% pada kanker pancreas. Namun, untuk kanker paru-paru pada perokok, pencegahan lewat makanan menurunkan risiko 20 – 30%. Sementara untuk kanker prostate, indung telur, dan kanker leher rahim penurunan risiko “hanya” 10 – 20%.

Jadi, dengan cara gampang sebenarnya kanker bisa dicegah. Pepatah “Lebih baik mencegah dari pada mengobati” pun menjadi amat tepat bila bicara soal kanker.


Intisari edisi Desember 2002

SARAN WCRF DAN AICR

Untuk mencegah kanker WCRF dan AICR menyarankan langkah-langkah berikut:
  • Sebisa mungkin hindari polusi udara, air, dan makanan di mana pun kita berada, baik di rumah, lingkungan sekitar, maupun di kantor.
  •  Kebersihan rumah dan lingkungan perlu dijaga untuk mencegah infeksi.
  • Perbaiki pola konsumsi makanan sehari-hari agar semua zat gizi yang diperlukan tersedia dalam tubuh setiap saat secara cukup, tidak kurang dan tidak lebih.
  •  Ada baiknya menambah porsi sayuran dan buah-buahan hingga mencapai 400 – 500 g per hari untuk memasok vitamin, mineral, antioksidan, dan komponen bioaktif antikanker lainnya.
  • Jaga kestabilan emosi dan ketentraman hati.

Rabu, 28 Mei 2008

VITAMIN B – Cegah Kelelahan Otot


Diketahuinya vitamin B1 (thiamin) sebagai vitamin yang bertanggung jawab terhadap beri-beri, membuat vitamin ini menarik perhatian para ilmuwan untuk menelitinya. Dari penelitian-penelitian lanjutan diketahui vitamin ini juga bisa memperbaiki metabolisme karbohidrat yang menghasilkan tenaga dan mengurangi penumpukan asam laktat pada otot yang mengalami kelelahan. Hasilnya, orang yang mengkonsumsinya dalam jumlah cukup akan merasa fit atau tidak lesu lantaran kurang tenaga.

Sumber energi bagi tubuh terutama berasal dari karbohidrat makanan yang dikonsumsi. Dalam proses metabolismenya, karbohidrat akan dipecah menjadi adenosine trifosfat (ATP). Dalam senyawa ini terikat dua gugus fosfat tambahan yang diikat oleh ikatan kaya energi. Dalam proses metabolisme selanjutnya gugus fosfat itu dilepas serta dihasilkan adenosine difosfat (ADP) dan energi. Energi inilah yang digunakan tubuh untuk melakukan aktivitas.

Dalam metabolisme karbohidrat, thiamin berperan mengikat gugus fosfat dari ATP sehingga terbentuk koenzim thiamin pirofosfat (TPP). Koenzim ini diperlukan dalam proses pemecahan glukosa menjadi asam piruvat dan selanjutnya menjadi asetilkoenzim A. TPP juga berperan dalam pelepasan CO2 dan mencegah penimbunan asam piruvat dalam sel tubuh yang menyebabkan kelelahan. Kekurangan thiamin akan menghambat rangkaian proses tadi, sehingga ketersediaan energi jadi terganggu.
Karena itu, orang yang sangat aktif memerlukan thiamin lebih banyak ketimbang yang kurang aktif. Demikian pula yang menerima asupan karbohidrat (kalori) lebih banyak memerlukan thiamin lebih banyak. Thiamin yang lebih banyak itu diperlukan untuk metabolisme yang lebilh berat akibat aktivitas dan konsumsi karbohidrat yang lebih banyak tadi.

Dalam bahan alami, vitamin B1 banyak ditemukan dalam kacang-kacangan dan biji-bijian, yang merupakan bahan pangan pokok di seluruh dunia. Selain dalam biji-bijian, thiamin juga banyak ditemukan pada daging sapi. Vitamin ini sering pula ditambahkan pada biji-bijian atau makanan dalam kemasan yang dimasak sampai matang. Kita mungkin tidak tahu mendapatkan thiamin kalau tidak membaca pada label kemasannya.

Untuk mengatasi kekurangan vitamin yang larut dalam air ini para ahli berusaha menyediakannya sebagai suplemen. Yang mula-mula ditemukan adalah thiamin HCl. Persenyawaan ini di dalam saluran pencernaan ternyata diurai oleh enzim aneurinase, sehingga penyerapannya terbatas. Dari penelitian diketahui, 50 mg thiamin HCl yang diminum secara oral, Cuma 15 mg yang diserap tubuh (Goldman & Gilman).

Berikutnya ditemukan allithiamin atau alliamin (TAD), yakni thiamin yang bersenyawa dengan unsure utama bawang putih, allicin. Allicin adalah senyawa pemberi aroma khas bawang putih yang dihasilkan dari alliin melalui suatu proses kerja enzim allinase selama penghalusan bawang putih segar. Allicin itu kemudian disenyawakan dengan thiamin dalam medium alkali ringan membentuk allithiamin. Allithiamin ini dihasilkan dalam bentuk kristal pada tahun 1951 sebagai hasil penelitian bersama fujiwara dan Matsukawa dan formula strukturnya sudah baku.

Persenyawaan thiamin dan allicin ini kebal dari pengaruh aneurinase, sehingga penyerapannya dapat maksimal. Artinya, dia bekerja lebih baik ketimbang thiamin HCl. Setelah diserap oleh tubuh, dikonversikan menjadi bentuk aktif thiamin yaitu, ko-karbosilase, yang membantu proses produksi energi tubuh. Dengan demikian keterbatasan penyerapan thiamin praktis dapat diatasi.

Generasi berikutnya adalah TPD, thiamin propyl disulfide. Bentuk thiamin ini diserap lebih baik di saluran cerna, bertahan lebih lama di dalam tubuh dan dikeluarkan dalam jumlah lebih sedikit melalui feses. Sayangnya, aroma bawang putihnya cukup kuat. Karena aroma ini orang tertentu sulit menerimanya. Bau itu kemudian dicoba untuk dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Setelah melalui penelitian beberapa tahun, pada 1958 oleh Yarugi dkk. berhasil disintesis suatu unsure yang nyaris tak barbau bawang putih dan tetap memiliki semua kelebihan TPD. Nama thiamin generasi terakhir ini adalah TTFD atau disebut juga fursulthiamin.



Oleh (*/Gde/Djs)
Intisari edisi Desember 1998

Kamis, 15 Mei 2008

WASPADAI – Di Balik Rasa Nyeri

Ia memang bukan penyakit meski menimbulkan rasa sakit. Yang ringan boleh dioles dengan obat gosok atau krim anti-nyeri. Tetapi yang berat dan akut jangan diabaikan. Siapa tahu dibalik sinyal tubuh bernama nyeri ini ada gangguan atau penyakit serius sebagai biang keladi yang perlu segera ditanggulangi.

Kalau melihat perawakannya, Bu Amah (60) cukup sehat. Tapi, wajahnya kelihatan menahan nyeri yang tak tertanggulangkan. Menurut penuturannya, dua tahun yang lalu ia pernah tertabrak sepeda motor sampai kepalanya terantuk aspal jalanan. Ia tidak muntah-muntah, sehingga petugas sebuah rumah sakit menyuruhnya pulang begitu selesai diperiksa. Ia juga tidak disarankan untuk scanning kepala, karena diperkirakan tidak menderita gegar otak.
Namun, setelah peristiwa itu berlalu, rasa nyeri kerap mendera bagian kanan wajahnya. Bahkan terkadang ia merasa baal. “Saya merasa terbantu setelah diurut. Tapi tukang urutnya sekarang sudah tak ada dan nyeri saya kambuh lagi”, katanya. Ketika berkunjung ke dokter, ia disarankan berobat di sebuah klinik nyeri.

Saraf Lapor Ke Otak

Rasa nyeri itu bukan penyakit melainkan akibat dari bagian tubuh yang mengalami sakit. “Nyeri itu merupakan manifestasi dari bagian tubuh kita yang patologis”, kata dr. Ali Sahab, ahli bedah saraf yang kini membuka Klinik Nyeri Cansebu di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta.

Persisnya, nyeri yang memiliki gradasi mulai dari rasa tak enak yang ringan sampai yang akut, merupakan hasil stimulasi ujung saraf sensorik akibat terjadinya perlukaan atau penyakit. Saraf inilah yang “melapor” ke otak sehingga kita merasa nyeri. Dengan adanya laporan berbentuk nyeri ini tubuh yang mengalami ketidakberesan bisa diketahui.
Ambil contoh, bila terasa nyeri di tangan, itu bisa karena ketidakberesan saraf otonom, atau akibat kontraksi pembuluh darah karena kekurangan oksigen. Nyeri di kepala bisa merupakan manifestasi sakit maag, sakit gigi, sinusitis, kelainan otot-otot tengkuk, atau kelainan pada akomodasi mata sehingga menimbulkan ketegangan otot-otot mata. Jadi, nyeri di kepala bisa menjadi tanda adanya penyakit atau gangguan yang berbeda-beda. Belum lagi nyeri di tempat-tempat lain.
Seperti Bu Amah, pasien yang datang ke klinik nyeri itu kebanyakan sudah memasuki taraf kronis. Artinya, nyeri sudah disandang pasien lebih dari dua bulan. Biasanya mereka telah berobat ke banyak tempat dan memiliki data-data sehingga pihak klinik tidak perlu memeriksa dari awal.

Klinik nyeri antara lain bertugas melacak sebab-sebab timbulnya rasa nyeri. Begitu ketahuan penyebabnya, pasien dioper ke dokter ahli untuk ditanggulangi. Jika setelah diperiksa pasien menderita nyeri akibat gangguan akomodasi mata, misalnya, ia dikirim ke dokter mata. Bila nyeri akibat rangsangan otot-otot leher sehingga terjadi kekejangan atau kekakuan, dan diduga itu semua akibat adanya saraf yang terjepit, pasien dikirim ke dokter bedah saraf. Begitu seterusnya.
Pengetahuan tentang nyeri begitu luas dan kompleks sehingga masih harus didalami lebih jauh di tanah air. “Saya menggeluti nyeri ini sejak tahun 1988, tiga tahun setelah lulus sebagai dokter bedah saraf. Saya juga mendalaminya dengan pergi ke pusat-pusat klinik nyeri di luar negeri sambil membanding-bandingkan antara satu negara dengan yang lain”, kata dr. Ali Shahab, yang juga bertugas di RSPAD Gatot Subroto.

Gatal, Bentuk Paling Ringan

Bentuk nyeri yang paling ringan berupa rasa gatal. Itu merupakan tanda alergi atau ada yang tak beres di kulit.
Sementara bentuk nyeri yang lain adalah allodenia. Nyeri yang satu ini manifestasinya memang unik. Katakanlah nyeri itu menyerang tangan, misalnya, penderita tidak merasa sakit jika dicubit. Tetapi, hanya dengan sentuhan lembut atau terkena semilir angin saja, nyeri itu terasa amat sangat.

Diagnosis klinis yang sistematis merupakan sisi paling penting dalam mendiagnosis nyeri. Bila sudah diketahui penyakitnya, maka pengobatan pun segera dilakukan. Pengobatan yang paling ringan adalah dengan facet block (memblok) bagian sakit, misalnya dengan suntikan di tulang belakang untuk mengobati saraf ramus dos salis. Atau gangguan saraf di leher diberikan suntikan pada ganglion.

Pengobatan sedapat mungkin dilakukan tanpa operasi. Ini untuk menghindari kegagalan. Di Indonesia memang belum ada data tentang tingkat kegagalan ini. Namun, sebagai gambaran di AS kegagalan akibat operasi itu berkisar antara 30 – 35%. Bisa dibayangkan, jika penderita back pain ada sekitar 500.000 orang dan 20% dioperasi per tahunnya, maka kegagalan 30 – 35% itu berarti menyangkut 30.000 – 35.000 orang. Sehabis operasi bukannya hilang nyerinya, tetapi malah makin bertambah.

Karena itu penanganan operasi selalu merupakan pilihan terakhir. Namun, operasi ini bukan jalan keluar bagi penderita ketegangan otot, meskipun semua problem nyeri banyak yang menyangkut otot. Penderita ketegangan otot dirujuk ke bagian fisioterapi yang akan mengatasinya dengan terapi relaksasi. Misalnya, pasien yang punya riwayat pernah jatuh dan tanpa sadar ototnya menderita perdarahan kecil sampai terbentuk hematoma, yang lama-kelamaan membuat otot tegang akibat terbentuknya jaringan ikat. Dengan kencangnya otot, pembuluh darah di sekitarnya kekurangan oksigen. Terapi relaksasi dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi otot.

Jenis fisioterapi bermacam-macam. Ada yang dibantu dengan alat yang disebut mechanical therapy atau electric therapy seperti ultra short wave, diatermi, atau stimulasi bersama. Selain itu ada juga terapi kombinasi antara terapi mekanik dan stimulasi nonmekanik seperti terapi hidrokinetik atau terapi air. Pasien berendam di air hangat sambil melakukan gerakan-gerakan tertentu yang dianjurkan. Air hangat membuat pembuluh darah pasien melebar sehingga otot-ototnya menjadi lebih santai dan mudah digerakkan.

Apabila pasien sudah diobati rasa nyerinya, direlaksasi ototnya, ia harus dipertahankan kondisinya dengan melakukan medical fitness. Dalam hal ini pasien melakukan gerakan-gerakan tubuh yang dibenarkan secara medis untuk melatih otot dalam mempertahankan kebugaran.
Gerakan yang dianjurkan tergantung pada kondisi pasien. Jika pasien seorang penderita back pain, ia tidak boleh melakukan gerakan yang dapat memperparah penyakitnya, seperti memutar-mutar tubuh ke kanan dan ke kiri dengan gerakan yang keras.

Begitu juga bagi mereka yang telah berusia di atas 40 tahun, latihan yang dilakukan tidak boleh terlalu berat. Karena bila tubuh melakukan kegiatan yang diforsir, kadar asam laktat akan meninggi, sehingga beban yang dipikul otot juga semakin berat. Akibatnya, terjadi kelelahan otot, bisa juga terjadi kram otot. Latihan atau olahraga untuk mempertahankan kebugaran tubuh harus dipilih sesuai dengan kemampuan dan kondisi kesehatan. Mengkonsumsi makanan yang bergizi serta mengikuti pola hidup sehat menjadi tidak kalah penting.


Oleh Anglingsari SI SK
Intisari edisi Desember 1998

Selasa, 06 Mei 2008

CARA SEHAT – Untuk Langsing

Banyak jalan untuk melangsingkan badan. Misalnya, dengan obat atau jamu pelangsing, teknik sedot lemak, atau gelang silikon. Padahal ada cara yang lebih sehat, mudah, dan murah, yakni dengan berolahraga dan diet rendah karbohidrat. Hati-hati, kegemukan bisa gara-gara virus!


Naiknya bobot badan sering kali bukan fakta yang menggembirakan. Apalagi bagi mereka yang selalu mengutamakan penampilan menarik. Cindy Crawford, misalnya. Wanita model kaliber dunia yang pernah membintangi iklan produk pizza terkenal ini menyatakan, untuk mempertahankan bobot badan ideal agar tetap tampak semampai ia rajin melakukan olahraga loncat tali.
“Olahraga ini mudah dan membantu mempertahankan bobot badan saya”, ujarnya. Bintang film kawakan asal Italia, Sophia Loren, di usia senjanya pun tetap memperhatikan kelangsingan tubuhnya. “Saya mengurangi makan pasta yang selalu dianjurkan para ibu Italia”, ujarnya. “Makan pagi saya ganti dengan buah-buahan. Makan siang dan malam tetap pasta tapi dengan porsi kecil”.

Memang, ada banyak cara menurunkan bobot badan. Ada diet macan yang lebih mementingkan konsumsi daging, diet buah-buahan, membatasi makan nasi dan makanan berkarbohidrat tinggi lain seperti makanan dari terigu, jagung, singkong atau ubi, serta mengurangi konsumsi gula. Banyak juga iklan di media masa yang menjanjikan penurunan bobot badan sampai beberapa kilogram hanya dalam beberapa minggu. Atau, dengan tusuk jarum, sedot lemak, minum jamu, minum teh hijau, dsb.

Begitu beragamnya kiat yang bisa dilakukan, justru sering membuat orang bingung, mana cara yang paling efektif.
Menurut dr. Sadoso Sumosardjuno, D.S.O.R., pakar kesehatan olahraga dan pimpinan Manggala Health Screening Center, Jakarta, menurunkan bobot badan secara sehat, yang terbaik dengan mengatur makan disertai olahraga berupa kombinasi latihan beban dan aerobik.

Bintang film Jane Fonda, penggemar senam aerobik, juga mengakui ampuhnya kiat itu. “Latihan fisik harus dibarengi dengan pengaturan makan”, katanya. Diet rendah lemak dikombinasi dengan aerobik low impact, baginya merupakan satu-satunya cara untuk mengontrol kebugaran dan berat badan. Ia menghindarai daging merah, tapi tetap makan daging ayam, ikan, makanan dari terigu, dan mengkonsumsi banyak sayur. “Walaupun saya bukan atlet tapi badan saya lentur. Kini saya berusaha menambah daya tahan tubuh dengan latihan fisik secara rutin seperti naik sepeda dan berjalan kaki”, tambahnya.

Harus Mencapai Zona Latihan

Dalam berolahraga, menurut Sadoso, yang perlu diperhatikan adalah intesitas latihan, lamanya latihan, serta frekuensi latihan. Takaran intensitas latihan untuk olahraga aerobik, seperti lari ditempat, berenang, bersepeda, bersepeda stasioner, jalan kaki, dan lain-lain dapat diketahui dari denyut nadi. Dengan menghitung denyut nadi, dapat diketahui apakah intensitas latihan sudah cukup atau masih kurang. Denyut nadi dapat dihitung dengan meraba pergelangan tangan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah. Denyut nadi maksimal yang boleh dicapai adalah 220 minus umur (dalam tahun). Sebaiknya kita berlatih sampai denyut nadi antara 70 – 85% dari denyut nadi maksimal (idealnya 72 – 87%). Bilangan antara 70 – 85% denyut nadi maksimal ini disebut target zone atau zona latihan.

“Kalau berlatih dengan intensitas di bawah 70% dari denyut nadi maksimal, akan kurang tampak manfaatnya. Biasanya kita malah akan menjadi gemuk karena rangsangan nafsu makan akan besar. Berlatih melampaui 85% denyut nadi maksimal pun tidak boleh”, katanya. Misalnya, Anda berusia 45 tahun sebaiknya berlatih sampai denyut nadi antara 126 – 152 per menit yang berarti sudah masuk dalam zona latihan.

Agar ada pengaruhnya terhadap jantung dan peredaran darah, sebaiknya latihan dilakukan hingga mencapai zona latihan dan terus diusahakan berada dalam zona itu paling sedikit 20 – 45 menit. Frekuensi latihan paling sedikit tiga hari dalam seminggu. Bagi yang kegemukan bisa 5 – 6 hari dalam seminggu. Menurut Sadoso, jalan kaki merupakan salah satu olahraga yang teraman, membakar cukup banyak kalori, mudah, dan murah.

Jangan Ketat-Ketat

Turunnya berat badan tentu saja harus dibarengi dengan kondisi tubuh yang sehat sekaligus bugar. Karena diet yang sehat untuk melangsingkan tubuh, menurut Sadoso, tidak boleh terlalu ketat. Untuk wanita jangan di bawah 1200 kalori dan pria tidak di bawah 1500 kalori.

Dr. Leane, MSc., ahli gizi dari Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, menawarkan cara mudah dan praktis untuk itu. Antara lain, menghilangkan kebiasaan ngemil, terutama camilan bertepung dan bergula tinggi. Membiasakan diri makan setiap tiga jam sekali, tapi dijaga keseimbangan input dan outputnya (porsi makanan yang dikonsumsi seimbang dengan porsi kegiatan yang dilakukan). Membatasi makanan berkarbohidrat tinggi seperti nasi, kentang, singkong, ubi serta makanan dari terigu. Namun, tidak berarti disetop sama sekali karena tubuh memerlukan energi dari karbohidrat untuk metabolisme alias pemecahan zat-zat makanan.

Mengurangi makanan sumber protein seperti ikan, tahu, tempe, daging-dagingan, tidak perlu ketat-ketat. Dengan membatasi asupan karbohidrat, protein dan lemak tidak mudah dipecah karena energi pemecahnya kurang sehingga tidak banyak yang tertumpuk dalam tubuh. Buah-buahan yang tidak mengandung banyak karbohidrat tetapi banyak air macam papaya, belimbing, semangka, jambu, apel sangat dianjurkan. Tapi kurangi konsumsi buah manis seperti pisang, melon, sawo, anggur, mangga karena banyak mengandung fruktosa yang akan menjadi glukosa dalam darah.

Sekadar contoh, pola makan Ina (16) mungkin bisa ditiru. Dengan pola ini bobot tubuhnya yang semula 76 kg dengan tinggi 158 cm bisa berkurang 16 – 17 kg dalam tempo 2 tahun. Pagi hari, ia hanya makan sepotong tahu dan sebutir telur rebus, plus segelas susu tawar tanpa lemak. Siang harinya makan nasi (3 – 4 sendok) dan lauk pauk (sayur, sepotong daging atau ikan, tahu, tempe). Malam hari ia tidak makan nasi sama sekali, hanya sayuran ditambah sedikit lauk pauk. “Makan sayuran memang sangat dianjurkan kalau seseorang ingin menguruskan badan”, ujar Leane. Sebab, sayuran membuat kita gampang kenyang, tahan lama, dan rendah kalori.

Salah satu jenis buah rendah fruktosa boleh ditambahkan di sela jam makan kalau masih lapar. Banyak minum air putih serta mengkonsumsi obat amphetamine dengan dosis tertentu untuk mengurangi keinginan makan. Namun, jika kepala terasa pusing atau jantung berdebar selama minum amphetamine, segera berkonsultasi dengan dokter.

Untuk memenuhi kebutuhan energi, lemak tubuh dipecah menjadi tenaga. Dengan begitu lemak tubuh berkurang dan bobot badan menjadi turun. Agar tubuh lebih kencang, Ina melakukan olahraga apa saja yang disukai. Menurut Leane, penurunan bobot ideal setiap satu minggu sekitar 0.5 – 1.5 kg.
“Penurunan bobot badan jangan terlalu cepat”, ujar kedua dokter tersebut. Kalau sampai bobot turun 5 kg dalam tiga hari, misalnya, penurunan tampak cepat berhasil, tapi akan cepat naik lagi. Naiknya malah lebih cepat dan turunnya semakin lambat. Ini yang dinamakan “sindrom yoyo”, kurus dan gemuk saling bergantian sehingga tekanan darah akan cepat naik, yang berdampak negativ buat jantung.

Untuk orang dewasa bobot badan dibedakan atas bobot badan normal (BBN) dan bobot badan ideal (BBI). BBN pria dan wanita setelah 35 tahun adalah tinggi badan (cm) dikurangi 100. Sedangkan BBI diperoleh dengan mengurangi BBN sebesar 10%-nya.
Ada lagi patokan lain yang disebut Body Mass Index (BMI). Index ini diperoleh dari pembagian bobot badan (kilogram) dengan nilai kuadrat tinggi badan (meter). Menurut Lembaga kesehatan Nasional AS, BMI cara terbaik untuk memperkirakan bobot ideal. Pada wanita angka indeks yang diinginkan antara 21 – 23 dan pria 22 – 24. Kelebihan bobot badan pada wanita terjadi bila angka indeks mencapai angka 27.5, sedangkan pada pria 28.5. Kalau sudah mencapai 31.5 (pada wanita) atau 33 (pada pria), maka kegemukan telah mencapai tahap serius.

Program penurunan berat badan perlu dikombinasi dengan olahraga, sebab menurut kedua pakar itu, dengan diet makanan saja ternyata berkurangnya bobot badan tidak semuanya akibat menyusutnya lemak (63%) tetapi juga otot alias daging kita (37%). Kalau jaringan otot makin berkurang, kebutuhan kalori jadi lebih sedikit dan kecepatan metabolisme menjadi lebih rendah sehingga mudah menjadi gemuk kembali. Tambahan lagi, kalau terkikis terus, otot akan mengecil dan kondisi tubuh kita tidak akan stabil.

Awas Obat Sembarangan

Penurunan bobot badan dengan olahraga dan diet itu syaratnya disiplin yang tinggi. Tak heran kalau banyak orang lebih suka potong kompas. Misalnya, dengan teknik sedot lemak.

Cara ini, menurut Sadoso, bisa membantu melangsingkan tubuh, tapi kalau pola makan tidak diubah, tubuh gampang menjadi gemuk lagi. Juga, penyedotan yang berulang kali akan meninggalkan bekas penusukan jarum. Menurut Sadoso, cara ini juga mustahil bisa mengecilkan bagian-bagian tertentu misalnya betis yang besar. Sebab, pada kegemukan alamiah bobot serta ukuran tubuh biasanya terbagi rata. Apalagi kalau memang tulangnya besar.

Jalan pintas, juga dilakukan akibat rayuan iklan obat atau ramuan pelangsing. Obat atau ramuan itu umumnya bersifat diuretik yang membuat peminumnya sering buang air kecil. Jadi, turunnya berat badan lebih disebabkan oleh berkurangnya cairan dalam tubuh lewat urine sehingga ukuran sel-sel tubuh mengecil. Bila ini berlanjut, tubuh akan kekurangan air (dehidrasi) atau fungsi ginjal terganggu. Karena itu, menurut pakar kesehatan, kita harus berhati-hati dengan obat semacam itu. Leane menambahkan, obat diuretik tidak digunakan untuk anak-anak dan remaja.

Jenis obat pelangsing laksans lain lagi. Obat yang bisa menyebabkan dehidrasi ini membuat makanan yang masuk tidak sempat diserap tubuh tetapi langsung dibuang. Obat antigemuk kombinasi antara fenfluramine dan phentermine pernah beredar tetapi kemudian dilarang karena beberapa wanita gemuk yang menggunakannya terkena gangguan serius pada klep jantungnya.

Belum lama ini sebuah asosiasi internasional yang banyak mempelajari obesitas memperkenalkan orlistat. Zat ini, katanya, bisa memblokir setiap enzim yang tugasnya menghancurkan molekul lemak. Karena molekul lemak yang masuk tak dihancurkan, maka ia tidak akan masuk ke dinding usus dan akan keluar begitu saja. Efeknya, begitu orang makan yang mengandung banyak lemak, tak lama kemudian ingin buang air besar. Namun, dengan mengubah pola makan ke makanan yang kurang lemak, efek sampingan ini bisa diatasi.
Orlistat yang khusus untuk orang gemuk itu bisa digunakan selama dua tahun (diminum tiga kali sehari) sesuai petunjuk dokter. Namun, obat ini hanya boleh digunakan bagi mereka yang berhasil menurunkan bobot badan sampai 5% dalam tiga bulan pertama.

Obat itu akan segera dipasarkan di Eropa maupun Amerika. Namun, izin pemasaran di AS masih ditunda setelah sejumlah pakar kesehatan mempertanyakan ada tidaknya resiko penyakit kanker payudara. Di samping itu, menurut Annette Braun dari Organisasi Pangan dan Obat-obatan Jerman, zat itu ikut menghancurkan asam lemak, vitamin A, D dan E yang dibutuhkan tubuh.
Karena itu tidak sembarangan mengkonsumsi obat antigemuk mungkin tindakan bijak. Akan lebih baik lagi kalau berkonsultasi dengan dokter ahli bila hendak melangsingkan badan.


Oleh Nanny Selamihardja
Intisari edisi Juli 1997